Home Profile Opinion Academic Experience Tutorial

Rabu, 18 Februari 2015

Good Bye My Friend


      Pagi ini Nacha mengawali hari seperti biasa. Namun,seperti 
ada hal yang disembunyikan oleh ayah bundanya. Ketika berangkat sekolah, Nacha bertemu Lia sahabatnya. Mereka pun ngobrol sepanjang jalan hingga tak terasa sudah sampai pagar sekolah. Nacha dan Lia pun masuk kelas. 
     
      Ketika mengikuti pelajaran pertama, tiba-tiba orang tua Nacha bersama Bu Guru masuk kelas. Bu Guru lalu memanggil Nacha untuk segera pulang karena Nenek Nacha meninggal dunia. Nacha terbelalak mendengar kabar itu. Lalu bergegas pulang.

    Sesampainya di rumah. Sejak kapan Nenek meninggal, mengapa mendadak? Tanya Nacha. Sebenarnya, Nenek menderita komplikasi sejak dua bulan lalu. Kata Ayah. Kok, nggak ada kabar mengenai penyakit Nenek? Kami sengaja menyembunyikan agar kamu tidak terlalu cemas. Maka kita akan pindah rumah ke Bandung karena harta warisan Nenek di serahkan kepada kita termasuk rumahnya. PINDAH, aku juga pindah sekolah? Ayah dan ibu mengangguk sedih.


     Esok harinya, Nacha pamit kepada teman temanya termasuk Lia sahabatnya. Lia dan Nacha menangis karena akan berpisah. Lia menitipkan sebuah surat untuk Nacha. Jangan lupakan aku! Pinta Lia sebelum Nacha berangkat. Jangan lupakan aku juga ya..!Nacha juga menyampaikan pesan. Lalu berangkatlah Nacha ke Bandung.


      Perjalanan dari Surabaya ke Bandung memang melelahkan .Sepanjang perjalanan Nacha melupakan Lia dan teman temanya di Surabaya. Sampai di rumah Alm Nenek, Nacha mendapat sambutan cupcake strawberry, pizza, dan ice cream strawberry semuanya buatan Bibi Hani adik Ayah.


      Esok harinya Nacha berangkat sekolah. Di sekolah barunya, gedungnya bagus, tamannya luas ada kolam renangnya lagi benar-benar sekolah impian Nacha. Di sana Nacha mempunyai sahabat baru namanya Meyla dan Chariss. Sayangnya,mereka agak egois. Nacha hidup bahagia di Bandung, semua keinginanya terpenuhi disana, karena Alm Neneknya sangat kaya. Hingga surat Lia sampai saat ini belum dibacanya Lia juga sudah dilupakanya.


      Bertahun tahun berlalu, Nacha sudah melupakan Lia dan teman temanya dulu. Hingga suatu hari Bunda mengabarkan bahwa...Lia terserang penyakit kanker darah. Apa? Nacha menangis tersedu-sedu. Ia menyesal karena telah melupakan Lia. Diambilnya surat pemberian Lia yang dari dulu belum dibacanya. 

!

Dari Lia untuk sahabatku Nacha:

Nacha,mungkin kau belum pernah tahu kalau aku terkena penyakit kanker darah. Maaf aku tidak memberi tahumu sejak dulu. Nacha, jangan lupakan aku ya! Semoga kau hidup bahagia di Bandung. SELAMAT TINGGAL!

        Maafkan aku! Gumam Nacha ketika membaca surat itu sambil menangis. Kau mau menjenguk Lia? Tanya Bunda. Mau lah. jawab Nacha.

         Esok harinya keluarga Nacha berangkat ke Surabaya. Lia di rawat di RS. dr. Soetomo. Sampai di gerbang rumah sakit tiba-tiba HP Bunda berbunyi. Bunda mendapat telepon dari ibu Lia bahwa Lia sudah meninggal dunia 5 menit lalu dan menitipkan surat terakhirnya untu Nacha. Mendengar kabar itu Nacha menangis tersedu sedu kemudian pergi ke kamar tempat Lia berbaring untuk membaca surat terakhir Lia

              Nacha, mungkin kau membaca surat ini ketika aku sudah tiada. Maafkan semua kesalahanku dulu SELA......


              Belum selesai Lia menulis dia sudah meninggal, jelas ibu Lia sambil menangis. Maafkan aku juga, bisik Nacha sambil menangis pada surat itu. Tiba-tiba angin berhembus sepoi- sepoi terdengar sayup- sayup bunyi...Terima kasih. 
Terima kasih telah membaca, tinggalkan komentar ya!

2 komentar:

  1. Yang percakapan, kok, gak ada tanda petiknya ("...")?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha...aku nggak nyadar. Soalnya ini posting lama

      Hapus

^_^ Komentar yang Baik ya! ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...