Home Profile Opinion Academic Experience Tutorial

Jumat, 20 Maret 2015

Kisahku Mengenal Catur

Catatan Harian Naswa:


- Siapa pengin punya smartphone canggih? Semua pasti pada kepengin, iya kan! Aku juga pengin. Aku punya cerita tentang smartphone dan hobiku {ini kisahku}.
   Pada suatu hari, kulihat ayah bermain catur di komputer. Buah caturnya tidak seperti yang kulihat biasanya. Menyeramkan, lagunya mistis. Bayangkan, rajanya lawan tidak memiliki wajah, menterinya nenek sihir, gajah dan bidaknya tengkorak serta bentengnya raksasa batu, tempatnya juga menyeramkan nama game-nya War Chess. Namun, aku suka melihat ayah bermain catur War Chess walaupun aku tidak bisa bermain catur.
   Pada suatu sore, aku dibelikan ayah papan catur lalu diajari cara menggerakkan buahnya lalu bermain bersama ayah, tentu saja aku kalah. Sekian lama tidak bermain catur pada suatu hari Minggu, ayah memanggil Om Martin untuk mengajariku lebih dalam bermain catur. Aku latihan catur seminggu sekali. Aku selalu takut setiap latihan  catur... takut kalah!
   Sudah lama aku bisa bermain catur namun masih peragu untuk melangkahkan buah catur. Akhirnya ada pengumuman lomba catur kabupaten di alun-alun. Aku menolak, karena aku masih peragu dan mikirnya lama apalagi memakai jam, aku pasti kalah.
   Ada pengumuman lomba catur di kabupaten lagi! Aku ingin menolak, namun ayah memanas-manasiku akhirnya aku terpaksa ikut. Aku pun berangkat. ketika sampai aku bermain 3 kali, aku hanya menang 1 kali dan mendapat juara 3, aku senang sekali! 2 tahun lagi akan ada kompetisi olahraga dan seni termasuk catur aku sudah bersiap. 
   Tak terasa 2 tahun berlalu. Nenekku meninggal dunia, ayahku harus pulang-pergi ke Brebes. Aku sedih dan bahagia karena ke Brebes lagi. Pulang dari Brebes {sekitar Minggu 19-10-2014}, aku langsung mengabadikan perjalananku pada sebuah cerita judulnya: My Experience From The Brebes.
    Sejak itu aku jadi suka menggambar bus dan jadi Bismania, karena pada perjalanan aku selalu bertemu bus. Pada waktu lomba kompetisi olahraga dan seni yang ditunggu tunggu aku pun kalah dan tidak bisa mewakili kecamatan ke kabupaten padahal aku hanya salah langkah 1 kali.
     Tidak apa apa  karena aku berhasil mewakili kecamatan pada 02SN 2015 ke kabupaten, aku tak berhasi menjadi juara, namun aku mendapat peringkat 11. Karena sering mengikuti lomba catur, maka banyak mantan lawanku ingin minta nomor hpku termasuk Nova {lawanku di kecamatan}. Dulu aku punya tablet Mito t720 tapi sudah rrruusakk. Aku pun bergandengan dengan smartphone-nya ibu Samsung Galaxy Grand. Sudah lama aku ingin punya smartphone. Aku sudah mempersiapkan aplikasi yang harus kuisi pada smartphone-ku nanti. Misalnya, Instant Messenger, Game, photoshop dan lain-lain. 
      Pada suatu hari setelah ujian middle semester aku diajak ibu memperbaiki tablet Mito t720-ku di sebuah toko smartphone. Ketika sudah diperbaiki ibu bilang ke om-ku agar di'isi Instant Messenger, game ,dllkarena sebelumnya tidak ada. Namun, kata om-ku harus beli memory card dulu. Aku pun harus menunggu kelas 6 sd untuk dibelikan smartphone.

Smart Living !



Terima kasih telah membaca, tinggalkan komentar ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

^_^ Komentar yang Baik ya! ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...